image

Melawan Tantangan Kesehatan Gizi: Membongkar Misteri Stunting dan Kunci Kesehatan Anak yang Terabaikan

Halo Sobat Fanatorian!

Apakah sobat famillar dengan kata ' Stunting' ? beberapa kali kata ini kerap muncul di media dan beberapa sumber lainnya. Dalam suatu masyarakat yang maju, kesejahteraan anak seharusnya menjadi prioritas utama. Namun, ditengah adanya kemajuan ini justru kita masih dihadapkan pada masalah kesehatan yang krusial sehingga dapat mengintai generasi masa depan.

Stunting atau masalah gizi yang mempengaruhi pertumbuhan fisik dan pola pikir anak yang menjadi ancaman kualitas hidup masyarakat Indonesia. Ironisnya, stunting tidak hanya terjadi di daerah tertinggal namun juga di daerah yang dekat dengan akses kesehatan. Dilansir dari WHO, stunting adalah kondisi atau gangguan di mana pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak terhambat karena mengalami gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai, terutama pada masa pertumbuhan awal yaitu sejak anak masih dalam kandungan hingga usia 2 tahun.

Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, di mana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022. Presiden RI Joko Widodo mengatakan dalam forum, stunting bukan hanya urusan tinggi badan tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan yang ketiga munculnya penyakit-penyakit kronis. 

 ADANYA BEBERAPA FAKTOR YANG MENYEBABKAN STUNTING ANTARA LAIN: 
1. Ibu yang kurang memiliki pengetahuan mengenai kesehatan dan gizi sejak hamil sampai melahirkan berperan besar menimbulkan stunting pada anak yang dilahirkannya.
2. Terbatasnya akses layanan imunisasi atau kesehatan yang memadai.
3. Masyarakat indonesia beberapa masih kurang mampu untuk mengakses makanan yang bergizi dikarenakan harga yang masih tergolong mahal.
4. Kurangnya akses air bersih termasuk sanitasi yang buruk dan lingkungan yang tidak bersih dan sehat.
5. Pola makan yang tidak seimbang serta kurangnya nutrisi penting.

 Lalu, Bagaimana Dampak Stunting Bagi Kehidupan Anak? 
1. Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan sehingga kemampuan belajar yang terpengaruh.
2. Memiliki risiko lebih tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk infeksi, penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung, bahkan risiko kematian yang lebih tinggi.
3. Dapat mengurangi Produktifitas anak di masa dewasa, karena tidak tercapainya potensi fisik dan kognitif yang penuh. Hal ini dapat berdampak negatif pada kemandirian ekonomi dan sosial di masa depan.

 Upaya-upaya konkret untuk mengatasi Stunting sebagai kunci kesehatan pada anak: 

1. Peningkatan dan Pengetahuan Orang tua terhadap gizi pada anak dengan memberikan akses yang lebih baik sehingga pola makan seimbang, adanya edukasi tentang pentingnya ASI eksklusif, dan pemberian MPASI yang tepat.
2. Meningkatkan akses terhadap air bersih, sanitasi yang layak, dan memperluas cakupan pelayanan kesehatan yang memadai.
3. Melakukan Aktivitas fisik (berolahraga) agar tubuh anak tetap bugar dan sehat,
4. Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat dengan memulai rutinitas seperti membersihkan mainan anak, mensteriikan alat makan, dan membiasakan anak untuk cuci tangan sebelum dan sesudah makan, beraktivitas, dil.

Saatnya bertindak dalam mewujudkan generasi masa depan dengan memberikan peluang yang adil dan perhatian yang khusus pada masa emas pertumbuhan anak! Mari berkomitmen untuk mengakhiri dan melawan Stunting!

Artikel Details

  • Posted On: 2024-02-18 14:04:25
  • Posted Update: 2024-02-18 14:04:25
  • Posted By: radiptaazki321@gmail.com
  • Klaster Katagori: Klaster 3 (Kesehatan Dasar Dan Kesejahteraan)
  • Sub Klater: Prevalensi Gizi